Kritik Kebijakan Pemerintah, Puluhan Pekerja Israel Dipecat

Senin, 18 Agustus 2014 - 16:58 WIB
Kritik Kebijakan Pemerintah, Puluhan Pekerja Israel Dipecat
Kritik Kebijakan Pemerintah, Puluhan Pekerja Israel Dipecat
A A A
TEL AVIV - Kebebasan berekspresi nampaknya menjadi sesuatu yang cukup mahal di Israel. Puluhan warga Arab Israel dipecat oleh perusahaan mereka karena menyampaikan kritis atas kebijakan Israel terhadap Gaza.

Melansir Russia Today, Senin (18/8/2014), para pekerja itu menuliskan kritik terhadap pemerintah Israel di laman Facebook mereka. Hal ini sendiri dikemukakan oleh sebuah lembaga non-pemerintah (NGO), The New Israel Fund yang mengklaim mendapat keluhan dari puluhan orang terkait hal ini.

Menurut Direktur Hubungan internasional di Asosiasi Hak-Hak Sipil di Israel, Steven Beck, hal semacam ini harusnya tidak terjadi. Tidak ada peraturan yang menyebutkan kritik terhadap pemerintah bisa menyebabkan pemutusan hubungan kerja.

"Ini telah menjadi masalah nyata sejak awal konflik, dan itu benar-benar ilegal. Hukum ketenagakerjaan Israel tidak memungkinkan karyawan untuk diberhentikan karena mengekspresikan pandangan politik mereka. Ini adalah tentang pendapat pribadi yang diungkapkan di luar tempat kerja, " ucap Beck.

Beck menambahkan, bahwa sejak Israel memulai kampanye di Gaza, mereka yang menentangnya dipandang sebagai pengkhianat oleh beberap kelompok. “Sulit bagi mereka untuk mencoba berekspresi, karena mereka bisa ditunduh sebagai penghianat negara,” ungkap Beck.

Menurutnya, langkah pemecatan ini adalah cara instan yang diambil oleh para pengusaha agar mereka tidak dicap sebagai perusahaan yang memperkejakan para penghianat. “Mereka (pengusaha) mencoba melindungi diri mereka sendiri,” tegas Beck.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4077 seconds (0.1#10.140)